UJUD SUPRIAJI,S.Pd.I., M.Pd.I

UJUD SUPRIAJI,S.Pd.I., M.Pd.I

Sabtu, 20 November 2010

tips Atasi Rasa Takut Gugup Bicara di Depan Umum

tips Atasi Rasa Takut Gugup Bicara di Depan Umum
Posted
Teman saya yang satu ini sudah pinter, cantik lagi, karirnya juga bagus. Dia bekerja di sebuah perusahaan yang menduduki peringkat 200 besar dunia dari berbagai macam kategori bisnis (versi Fortune). Mempunyai pengalaman selama 20 tahun bekerja di luar dan di dalam negri, seandainya Dia mau menjadi pembicara di Surabaya, pasti banyak peserta yang mau datang ..!
Sewaktu ide ini saya lontarkan. Dia mengatakan.. “Hmmmm.. aku sedikit gugup kalau bicara di depan banyak orang..!” Upsss.., Saya pernah membaca (lupa sumbernya..), bahwa 70 % orang Amerika lebih takut disuruh berbicara di depan umum, daripada isu terrorism atau krisis ekonomi.
Banyak cara mengatasi gugup ketika bicara di depan banyak orang, saya punya true story melatih seseorang menjadi berani berbicara di depan banyak orang dalam waktu 10 menit saja.. bahkan mungkin kurang.., inilah kisahnya..:

Sebelum pelatihan dimulai, bapak Budi (sebut saja demikian) mengatakan kepada saya “Pak.. saya gak cocok dengan bisnis ini.., saya tidak bisa berbicara.., apalagi kalo harus bicara di depan banyak orang.., saya gemetar dan takut pak.., saya tidak tamat sekolah dasar.., saya adalah petani biasa..!!”
“Baiklah pak.. bapak duduk saja.., bapak gak usah risau dulu.. OK ?”
Kemudian setelah pelatihan berjalan beberapa waktu, papan tulis sudah penuh tulisan.. Bapak tadi saya mohon untuk membantu menghapus tulisan di papan tulis. Setelah papan tulis bersih, bapak Budi akan kembali untuk duduk.. Nah pada saat itulah saya pegang tangannya.., sambil masih tetap berdiri di depan para peserta, bapak Budi saya tanya..,
“Bapak… bapak namanya siapa..?
“Hmm… nama saya.. Budi..” lirih.. dan pelan sekali…
“Maaf pak saya tidak dengar.. nama bapak siapa…?
“Nama saya Budi.. pak…” kali ini suaranya lebih keras…
“Alamat rumah bapak di mana…?
“hmmm.. Rumah saya di mBaron Nganjuk pak…”
Saya perhatikan bapak Budi tangangya gemetar dan keringatnya mengucur deras.. Kemudian saya tepuk pundaknya perlahan.. saya betulkan bentuk gesturnya agar lebih tegap..
“Bapak pekerjaannya apa…?”
“Saya petani pak.. ya .. saya tingal di desa…”
kemudian tangan bapak Budi yang saya pegangi mulai saya lepaskan pelan pelan. sambil saya bertanya..
“Bapak petani apa..? apa yang bapak tanam di sawah…?”
“Hmmm saya menam padi…”
“Bapak bisa menceritakan caranya menanam padi..? “
“Bisa pak.. jadi begini….” bla.. bla… bla… dst.
Singkat cerita bapak Budi secara tidak tersadar telah berbicara selama kurang lebih 10 menit di depan banyakn orang.., bahkan bapak Budi mampu menjawab beberapa pertanyaan dari peserta pelatihan.
Bapak Budi baru sadar bahwa Dia telah mampu berbicara di depan umum setelah mendapatkan tepuk tangan dari para paserta dan saya beri ucapan “Selamat bapak telah lulus dari pelatihan ini…!”
Kunci bapak Budi lancar berbicara dan tidak gugup karena menguasai topik bahasannya, namun yang paling penting adalah bapak Budi berani mencoba untuk maju dan tampil di depan umum, maju saja… gak usah takut… apa yang akan terjadi setelah maju di depan umum tidak usah dipikirkan… kosentrasi pada topik bahasan…
Saya sudah lupa peristiwa ini, sampai suatu saat ketika saya berada di Solo.. “Bapak.. masih ingat saya..? saya Budi dari desa mBaron Nganjuk.., pak selain petani.., saya sekarang telah mempunyai profesi baru yaitu sebagai pembawa acara. terutama di acara pernikahan..!!”
Semoga Tulisan Saya membuat Anda ter Inspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar